Minggu, 28 Juni 2015

Gaya Bahasa dan Kepribadian

GAYA BAHASA DAN KEPRIBADIAN


A. GAYA BAHASA 


1. Pengertian gaya bahasa 

Bila kita melihat gaya secara umum, kita dapat mengatakan bahwa gaya adalah cara mengungkapkan diri sendiri, entah melalui bahasa, tingkah laku, berpakaian dan sebagainya. sedangkan gaya bahasa sendiri dilihat dari segi bahasa, gaya bahasa merupakan cara menggunakan bahasa. jangkauan gaya bahasa sebenarnya sangat luas, tidak hanya mencangkup unsur-unsur kalimat yang mengandung corak-corak tertentu, tapi meliputi semua hirarki kebahasaan : pilihan kata secara individual, frasa, klaua, dan kalimat, bahkan mencakup pula sebuah wacana secara keseluruhan. Gaya bahasa memungkinkan kita dapat menilai pribadi, watak, dan kemampuan seseorang yang mempergunakan bahasa itu. Jadi gaya bahasa dapat dibatasi sebagai cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian seseorang . 

2. Sendi gaya bahasa 

Bagaimanakah gaya bahasa yang baik?, gaya bahasa yang baik memiliki tiga unsur yang sangat penting, diantaranya : 
a. Kejujuran Kejujuran dalam bahasa berarti : kita mengikuti aturan-aturan, kaidah-kaidah yang benar dan baik dalam berbahasa. Pemakaian kata-kata yang kabur dan tak terarah, serta penggunaan kalimat yang berbelit-belit, adalah jalan untuk mengundang ketidak jujuran. Pemakaian bahasa yang berbelit-belit menandakan pembicara tidak tahu apa yang akan diketakanya, dia coba menyembunyikan kekurangannya dibalik berondongan kata-kata hampa. Bahasa merupakan alat untuk kita bertemu dan bergaul. Sebab itu, ia harus pula digunakan secara tepat dengan menggunakan sendi kejujuran. 
b. Sopan-santun Yang disebut dengan sopan santun adalah memberi penghargaan atau menghormati orang yang diajak bicara, khususnya pendengar atau pembaca. Rasa hormat ini tidak berarti memberikan penghargaan atau menciptakan kenikmatan melalui kata-kata atau mempergunakan kata-kata yang manis sesuai dengan basa basi dalam pergaulan orang-orang beradab. Bukan itu! Rasa hormat dalam gaya bahsa dimanifestasikan melalui kejelasan dan kesingkata. Menyampaikan sesuatu secara jelas berati tidak membuat pendengar kesulitan dalam memahami apa yang kita bicarakan. Sedangkan kesingkatan membuat apa yang kita bicarakan lebih efektif dari ucapan yang berliku-liku. Namun diantara kedua hal tersebut kejelasan lebih penting dari sarat kesingkatan. 
c. Menarik Kejujuran, kejelasan, dan kesingkatan harus merupakan langkah awal. Bila seluruh gaya bahasa hanya mengandalkan kedua (atau ketiga) kaidah tersebut diatas, maka bahasa yang digunakan masih terasa tawar, tidak menarik. Sebab itu sebuah gaya bahasa harus pula menarik. Sebuah gaya yang menarik dapat diukur melalui beberaps komponen berikut : variasi, humor yang sehat, pengertian yang baik, tenaga hidup (vitalitas), dan penuh daya khayal (imajinasi). 

3. Jenis-jenis gaya bahasa 

Gaya bahasa dapat ditinjau dari bermacam-macam sudut pandangan. Oleh sebab itu, sulit diperoleh kata sepakat mengenai suatu pembagian yang bersifat menyeluruh dan dapat diterima oleh semua pihak. Pembagian gaya bahasa tersebut dibedakan dalam beberapa kategori diantaranya adalah : 

a. Gaya berdasarkan pilihan kata 
Berdasarkan pilihan kata, gaya bahasa mempersoalakan kata mana yang paling tepat dan sesuai untuk posisi-posisi tertentu dalam kalimat. Dalam kategori ini ada tiga jenis gaya bahasa yaitu: gaya bahasa resmi, tidak resmi, dan gaya bahasa percakapan. 1) Gaya bahsa resmi adalah gaya bahasa dalam bentuk yang lengkap dan digunakan dalam kesempatan-kesempatan resmi. 2) Gaya bahasa tidak resmi digunakan dalam bahasa standar, khususnya dalam dalam kesempatan yang tidak formal atau kurang formal. 3) Gaya bahasa percakapan ini menggunakan kata-kata populer dan kata-kata percakapan. 

b. Gaya berdasarkan nada 
Gaya bahasa berdasarkan nada didasrkan pada sugesti yang dipancarkan dari rangkaian kata-kata suara orang yang berbicara. Dalam kategori ini gaya bahasa dibagi menjadi tiga, yaitu: 1) Gaya sederhana, gaya ini biasanya cocok untuk memberi instruksi, perintah, atau penyampaian fakta atau pembuktian-pembuktian, 2) Gaya mulia dan bertenaga, gay ini mampu menggerakan emosi pendengar, 3) Gaya menengah, gaya ini diarahhkan kepada usaha untuk menimbulkan suasana tenang dan damai. 

c. Gaya berdasarkan struktur kalimat 
Struktur sebuah kalimat dapat dijadikan dasar untuk menciptakan gaya bahasa. ada tiga jenis struktur kalimat pertama struktur kalimat periodik, struktur kalimat kendur, dan struktur kalimat berimbang. Berdasarkan ketiga strutur tersebut dapat kita peroleh empat macam gaya bahasa, yaitu;
 1) Klimaks, berasal dari kalimat yang bersifat periodik yakni semacam gaya bahasa yang mengandung urutan-urutan pemikiran yang semakin meningkat kepentingannya dari gagasan sebelumnya.
 2) Antiklimaks, dihasilkan dari kalimat yang berstruktur mengendur gaya bahasa ini merupakan acuan yang diurutkan dari gagasan yang terpenting ke gagasan yang kurabg penting.
 3) Pararelisme, adalah semacam gaya bahasa yang berusaha mencapai kesejajaran dalam pemakaian kata atau frasa yang menduduki fungsi dan bentuk gramatikal yang sama.
 4) Antitesis,adalah sebuah gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang bertentangan, dengan memperunakan kata-kata atau kelompok kata yang berlawanan. 

d. Gaya berdasarkan langsung tidaknya makna 
Gaya bahasa ini berdasarkan makna diukur langsung tidaknya makna, yaitu acuan yang dipakai masih mempertahankan makna denotatif atau sudah ada penyimpangan. 
1) gaya bahasa retoris, macam-macam gaya bahasa retoris adalah : a) aliterasi b) Asonasi c) Anastrof d) Apofasis dan preterisio e) Apostrof f) Asindeton g) Polisindeton h) Kiasmus i) Elipis j) Eufemismus k) Litites l) Histeror proteron m) Pleonasme dan tautologi n) Perifrasis o) Prolepsis atau antisipasi p) Erotesis atau pertanyaan retoris q) Silepsis dan zeugma r) Koreksio s) Hiperbol t) Paradoks u) Oksimoron 
2) gaya bahasa kiasan, gaya bahasa kiasan ini pertama-tama di bentuk berdasarkan perbandingan atau persamaan. Membandingkan suatu hal dengan hal lain. Jenis-jenis gaya bahasa dalam kategori ini adalah : a) Persmaan atau simile b) Metafora c) Alegori, pararel, dan fabel d) Personifikasi e) Alusi f) Eponim g) Epitet h) Sinekdoke i) Metonomia j) Antonomasia k) Hipalase l) Ironi, sinisme, dan sarkasme m) Satire n) Inuendo o) Antifrasis p) Pun atau Paronomosia 

B. KEPRIBADIAN 


1. Pengertian kepribadian 


Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang undividu beraksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa di ukur yang ditunjukan oleh seseorang. Sedangkan menurut psikolog menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit all port menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan. Pendapat lain menyatakan bahwa kepribadian adalah kecenderungan psikolog seseorang dalam berperilaku baik yang sifatnya tertutup (seperti berperasaan,berkehendak, berfikir,dan bersikap) maupun berperilaku terbuka (perbuatan) . 

2. Faktor pembentukan kepribadian 

Kepribadian manusia tidak didapat dari lahir sebagai bakat-bakat kodrati yang telah purna melainkan terbentuk dan dijadikan melalui proses sosialisasi . Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian diantaranya adalah : 
a. Faktor biologis Faktor biologi adalah faktor yang berhubungan dengan keadaan jasmani, atau seringkali disebut pula faktor fisiologis seperti keadaan genetik. Kita mengetahui bahwa keadaan jasmani setiap orang sejak dilahirkantelah menunjukan adanya perbedaan-perbedaan. Keadaan fisik tersebut memainkan peranan yang penting pada kepribadian seseorang. 
b. Faktor sosial Faktor sosial disini yang dimaksud adalah masyarakat; yakni manusia-manusia lain disekitar individu yang bersangkutan termasuk juga kedalam faktor sosial adalah tradisi, adat istiadat, peraturan-peraturan bahasa dan sebagainya yang berlaku di masyarakat itu. 
c. Faktor kebudayaan Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri masing masing orang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakatdimana seorang tersebut dibesarkan. Beberapa aspek yang mempengaruhi antaralain : - Nilai-nilai (values) - Adat dan tradisi - Pengetahuan dan ketrampilan - Bahasa - Daya tarik - Inteligens - Emosi - Nama - Keberhasilan dan kegagalan - Penerimaan sosial - Pengaruh keluarga - Perubahan fisik 

3. Hubungan antara gaya bahasa dengan kepribadian seseorang 

Bahasa merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang. Sebagaimana yang telah kita ketahui kepribadian seseorang bukanlah permanen dibawa dari lahir, melainkan kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan seiring dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Gaya bahasa yang digunakan sesorang dapat mencerminkan bagaimana watak orang tersebut sehingga gaya bahasa memungkinkan kita dapat menilai pribadi, watak, dan kemampuan seseorang yang mempergunakan bahasa itu. Semakin baik gaya bahasanya, semakin baik pula penilaian orang terhadapnya ; semakin buruk gaya bahasa seseorang, semakin buruk pula penilaian yang diberikan kepadanya . Seseorang yan mampu memahami bahasa dan gaya bahasa dengan baik akan mampu mengekspresikan pemahaman dan kemampuan dirinya secara runtut, logis dan lugas. Hal ini menandakan kemampuan mengorganisasi karakter dirinya terkait dengan potensi daya pikir, emosi dan harapannya. Seseorang seperti demikian akan lebih cerdas dalam memanfaatkan situasi, stimulus dan pengalaman yang baru diperolehnya. Hal ini menunjukan hubungan antara gaya bahasa dan perkembangan kepribadian seseorang yang sangat erat karena dengan bahsa seseorang akan mampu mengekspresikan dirinya sehingga mampu mengoptimalkan kemampuannya dan menunjukan kepribadian. Dengan bahasa, kepribadian seseorang akan jauh lebih baik misalnya adalah seseorang yang memiliki kemampuan berbahasa yang baik akan lebih mudah dalam berkomunikasi dengan orang lain sehingga menimbulkan kepercayaan diri yang besar yang merupakan kepribadian yang baik dalam diri seseorang.